Tragedi Malaysia Airlines, Pencarian MH370 dilanjutkan setelah temuan baru
Pencarian pesawat
Malaysia Airlines MH370 yang sudah berjalan hampir sebulan dilanjutkan
Minggu, setelah kapal Tiongkok dilaporkan mendeteksi sinyal elektronik
yang mungkin berkaitan dengan pesawat yang hilang di Samudera Hindia
itu.
Sekitar 10 pesawat militer, dua jet sipil dan 13 kapal akan mencari jejak penerbangan MH370 dengan dukungan cuaca bagus, dasar awan 2.500 kaki dan jarak pandang lebih dari 10 kilometer, kata Joint Agency Coordination Center (JACC), yang mengkoordinir operasi pencarian itu.
Area pencarian meliputi sekitar 216.000 kilometer persegi, 2.000 kilometer barat laut Perth, atau sekitar 300 kilometer lebih jauh dari kota pesisir barat dibandingkan dengan area pencarian hari sebelumnya.
Laporan semalam menyatakan bahwa detektor kotak hitam pada kapal patroli Tiongkok Haixun 01 telah mendeteksi getaran sinyal elektronik di Samudera Hindia terkait MH370 yang "tidak dapat diverifikasi saat ini," kata JACC dalam siaran pers yang dikutip kantor berita Xinhua.
Kapal patroli Tiongkok Haixun 01 pada Sabtu mendeteksi getaran sinyal dengan frekuensi 37.5kHz per detik di bagian selatan perairan Samudera Hindia.
Detektor kotak hitam pada Haixun 01 mendeteksi sinyal di sekitar 25 derajat Lintang Selatan dan 101 derajat Bujur Timur.
Pada Sabtu, satu pesawat angkatan udara Tiongkok juga melihat sejumlah benda putih mengambang di area pencarian.
Pesawat memotret obyek selama 20 menit setelah melihatnya pukul 11.05 waktu setempat dan sudah melaporkannya ke JACC.
Sekitar 10 pesawat militer, dua jet sipil dan 13 kapal akan mencari jejak penerbangan MH370 dengan dukungan cuaca bagus, dasar awan 2.500 kaki dan jarak pandang lebih dari 10 kilometer, kata Joint Agency Coordination Center (JACC), yang mengkoordinir operasi pencarian itu.
Area pencarian meliputi sekitar 216.000 kilometer persegi, 2.000 kilometer barat laut Perth, atau sekitar 300 kilometer lebih jauh dari kota pesisir barat dibandingkan dengan area pencarian hari sebelumnya.
Laporan semalam menyatakan bahwa detektor kotak hitam pada kapal patroli Tiongkok Haixun 01 telah mendeteksi getaran sinyal elektronik di Samudera Hindia terkait MH370 yang "tidak dapat diverifikasi saat ini," kata JACC dalam siaran pers yang dikutip kantor berita Xinhua.
Kapal patroli Tiongkok Haixun 01 pada Sabtu mendeteksi getaran sinyal dengan frekuensi 37.5kHz per detik di bagian selatan perairan Samudera Hindia.
Detektor kotak hitam pada Haixun 01 mendeteksi sinyal di sekitar 25 derajat Lintang Selatan dan 101 derajat Bujur Timur.
Pada Sabtu, satu pesawat angkatan udara Tiongkok juga melihat sejumlah benda putih mengambang di area pencarian.
Pesawat memotret obyek selama 20 menit setelah melihatnya pukul 11.05 waktu setempat dan sudah melaporkannya ke JACC.
Untuk informasi selanjutnya Klik Tragedi Malaysia Airlines.
antaranews.com
0 komentar:
Post a Comment