Ayu Sudah Menghilang Sejak 10 April 2014 Diduga Untuk Temui Sang Pacar
Shara Meilanda Ayu (20), mahasiswi Semester II Politeknik Negeri Jakarta, Depok, sudah satu bulan menghilang.
Sugiyanto (45) menduga, putrinya itu kabur ke Pangkal Pinang, Bangka
Belitung untuk menemui pacarnya bernama Fimansyah alias Aan.
"Saya tahu anak saya ada di Bangka itu dikasih tahu sama AKP Arsya (anggota Subdit Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya). Karena di Polres Depok kurang responsnya, saya ketemu Pak Rikwanto (Kabid Humas Polda Metro Jaya), lalu diarahkan ke Pak Arsya," jelas Sugiyanto, kepada wartawan di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Senin (12/5/2014).
Menurut Sugiyanto, keberadaan Ayu di Bangka Belitung, terlacak dari akun Facebook Ayu. Dari Facebook itu pula, Ayu diketahui berkomunikasi dengan temannya dan memberi kabar kepada temannya bahwa ia tengah berada di Bangka.
"Di percakapan itu, dia ngabarin ke temannya bahwa dia sudah di Bangka selama satu minggu," ujarnya.
Sugiyanto menduga, Ayu ke Bangka Belitung untuk menemui Aan. Sugiyanto sendiri pernah bertemu dengan Aan, di tempat kost Ayu di Pondok Cina, Beji, Depok. Saat itu, Ayu mengenalkan Aan kepada Sugiyanto setelah didesak.
"Aan dipertemukan dengan saya sama anak saya. Karena waktu itu saya pernah melihat leher Ayu dimerahin. Saya tanya kenapa begitu, awalnya dia nggak ngaku. Setelah saya desak dia untuk cerita, akhirnya dia ngaku pacaran sama yang namanya Aan itu," papar Sugianto. Saat dipertemukan Sugiyanto meminta Aan untuk menjauhi Ayu. Sugiyanto ingin agar Ayu menamatkan kuliahnya ,"Saya terbebani. Ayu kan dikuliahkan sama Pak Menteri (Mendikbud). Saya bilang ke Aan, 'kalau kamu sayang sama anak saya, tolong jangan ganggu Ayu. Biarkan Ayu selesaikan dulu kuliahnya. Nanti setelah lulus kuliah, terserah kalau mau pacaran lagi'," terangnya.
Saat pertemuan itu pula, Sugiyanto mengetahui bahwa Aan berasal dari Pangkal Pinang, Bangka Belitung. Selain melapor ke polisi, Sugiyanto sudah berupaya ke mana-mana untuk mencari keberadaan putrinya. Bahkan, dari hasil penelusuran provider telepon selular milik Aan, Sugiyanto menduga putrinya pernah dibawa ke luar kota.
"Kayaknya pernah dibawa ke Bandung, karena dari provider nomor handphone Aan itu keberadaannya di Bandung," cetusnya.
Sugiyanto bahkan pernah mencoba menghubungi Aan, namun tak direspons. Hingga akhirnya ia mengirim pesan ke nomor Aan.
"Tapi dijawab 'saya bukan Aan'. Padahal itu nomor Aan. Kemarin, pas ulang tahun Ayu tanggal 11 Mei, saya kirim SMS ke nomor Aan. Saya bilang 'selamat ulang tahun ya Ayu. Semoga panjang umur dan sehat selalu. Biarlah Bapak menderita di sini," tuturnya.
Ayu sudah menghilang sejak tanggal 10 April 2014 lalu. Saat itu, Ayu pamit kepada Sugiyanto untuk pergi kuliah di Politeknik Negeri Jakarta. Sugiyanto sendiri sudah melaporkan hilangnya Ayu ke Polres Depok. Hingga saat ini, Ayu belum ditemukan. Dahulu Ayu dan ayahnya sempat ramai diberitakan. Sang ayah dahulu hendak menjual ginjal demi biaya sang anak.
"Saya tahu anak saya ada di Bangka itu dikasih tahu sama AKP Arsya (anggota Subdit Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya). Karena di Polres Depok kurang responsnya, saya ketemu Pak Rikwanto (Kabid Humas Polda Metro Jaya), lalu diarahkan ke Pak Arsya," jelas Sugiyanto, kepada wartawan di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Senin (12/5/2014).
Menurut Sugiyanto, keberadaan Ayu di Bangka Belitung, terlacak dari akun Facebook Ayu. Dari Facebook itu pula, Ayu diketahui berkomunikasi dengan temannya dan memberi kabar kepada temannya bahwa ia tengah berada di Bangka.
"Di percakapan itu, dia ngabarin ke temannya bahwa dia sudah di Bangka selama satu minggu," ujarnya.
Sugiyanto menduga, Ayu ke Bangka Belitung untuk menemui Aan. Sugiyanto sendiri pernah bertemu dengan Aan, di tempat kost Ayu di Pondok Cina, Beji, Depok. Saat itu, Ayu mengenalkan Aan kepada Sugiyanto setelah didesak.
"Aan dipertemukan dengan saya sama anak saya. Karena waktu itu saya pernah melihat leher Ayu dimerahin. Saya tanya kenapa begitu, awalnya dia nggak ngaku. Setelah saya desak dia untuk cerita, akhirnya dia ngaku pacaran sama yang namanya Aan itu," papar Sugianto. Saat dipertemukan Sugiyanto meminta Aan untuk menjauhi Ayu. Sugiyanto ingin agar Ayu menamatkan kuliahnya ,"Saya terbebani. Ayu kan dikuliahkan sama Pak Menteri (Mendikbud). Saya bilang ke Aan, 'kalau kamu sayang sama anak saya, tolong jangan ganggu Ayu. Biarkan Ayu selesaikan dulu kuliahnya. Nanti setelah lulus kuliah, terserah kalau mau pacaran lagi'," terangnya.
Saat pertemuan itu pula, Sugiyanto mengetahui bahwa Aan berasal dari Pangkal Pinang, Bangka Belitung. Selain melapor ke polisi, Sugiyanto sudah berupaya ke mana-mana untuk mencari keberadaan putrinya. Bahkan, dari hasil penelusuran provider telepon selular milik Aan, Sugiyanto menduga putrinya pernah dibawa ke luar kota.
"Kayaknya pernah dibawa ke Bandung, karena dari provider nomor handphone Aan itu keberadaannya di Bandung," cetusnya.
Sugiyanto bahkan pernah mencoba menghubungi Aan, namun tak direspons. Hingga akhirnya ia mengirim pesan ke nomor Aan.
"Tapi dijawab 'saya bukan Aan'. Padahal itu nomor Aan. Kemarin, pas ulang tahun Ayu tanggal 11 Mei, saya kirim SMS ke nomor Aan. Saya bilang 'selamat ulang tahun ya Ayu. Semoga panjang umur dan sehat selalu. Biarlah Bapak menderita di sini," tuturnya.
Ayu sudah menghilang sejak tanggal 10 April 2014 lalu. Saat itu, Ayu pamit kepada Sugiyanto untuk pergi kuliah di Politeknik Negeri Jakarta. Sugiyanto sendiri sudah melaporkan hilangnya Ayu ke Polres Depok. Hingga saat ini, Ayu belum ditemukan. Dahulu Ayu dan ayahnya sempat ramai diberitakan. Sang ayah dahulu hendak menjual ginjal demi biaya sang anak.
Sumber berita DetikNews
0 komentar:
Post a Comment