Tim Thomas Indonesia Gagal ke Final, Piala Thomas dan Uber 2014
Tim Thomas Indonesia dihadang Malaysia di babak semifinal Piala
Thomas 2014 dengan skor akhir 0-3. Dionysius Hayom Rumbaka yang turun
di partai ketiga, gagal mengatasi perlawanan Chong Wei Feng, 10-21,
17-21.
Hayom tampaknya bermain dibawah tekanan, ia tak mampu mengeluarkan
smash keras yang memang menjadi senjata utamanya. Partai ketiga ini
memang sangat krusial, pasalnya tim Thomas Indonesia sudah tertinggal
0-2.
"Saat tim tertinggal 0-2, saya merasa ada tekanan, karena saya
harus memenangkan pertandingan. Secara permainan, saya juga terus
tertekan dengan permainan cepat yang dilancarkan Wei Feng," kata Hayom
yang tak dapat menyembunyikan kekecewaannya.
Di game kedua, Hayom sempat menghembuskan angin segar dengan
menyamakan kedudukan 16-16. Namun ia mengakui bahwa dirinya masih
bermain dalam tekanan dan sulit bermain dengan baik. Ia pun harus
merelakan kemenangan jatuh ke tangan lawan.
"Saya tak dapat bermain di irama permainan saya dan jarang
mendapat kesempatan untuk melancarkan smash. Kondisi tim yang
ketinggalan 0-2 memang sangat mempengaruhi permainan saya, sebaliknya,
Wei Feng terlihat makin percaya diri," tambahnya.
Dengan kemenangan ini, maka tim Thomas Indonesia gagal memenuhi
target merebut supremasi beregu putra tersebut. Sedangkan tim Thomas
Malaysia merayakan kemenangan ini dengan sukacita. Tim Thomas Negeri
Jiran lolos ke final setelah 12 tahun lamanya.
Tim Thomas Malaysia akan berjumpa dengan Jepang di partai puncak.
Jepang membuat kejutan dengan mengalahkan Tiongkok yang merupakan juara
bertahan, dengan skor 3-0.
Berikut hasil pertandingan babak semifinal Piala Thomas 2014 antara Indonesia melawan Malaysia :
Tommy Sugiarto vs Lee Chong Wei 19-21, 13-21
Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan vs Tan Boon Heong/Hoon Thien How 19-21, 21-8, 21-23
Dionysius Hayom Rumbaka vs Chong Wei Feng 10-21, 17-21
Angga Pratama/Rian Agung Saputro vs Goh V Shem/Tan Wee Kiong (tidak dimainkan)
Simon Santoso vs Daren Liew (tidak dimainkan)
sumber, /badmintonindonesia.org
0 komentar:
Post a Comment