Mengenali Beberapa Gejala Radang Usus Buntu
dianeka.com
Pernah mengalami usus buntu? Atau mungkin belum pernah dan tak tahu
bagaimana cara mengantisipasinya? Seperti halnya penyakit lain, salah
satu cara terbaik untuk mencegah terjadinya penyakit yang dicemaskan
adalah mengenali gejalanya. Begitu juga dengan usus buntu.
Secara garis besar, gejala usus buntu yang paling banyak ditemui antara lain:
- Muncul rasa nyeri di pusar
- Nyerinya pun cepat memburuk
- Demam dan menggigil
- Mual dan muntah
- Kembung atau diare.
Akan tetapi bagaimana dengan pendapat dokter? "Kadang-kadang memang disertai dengan demam singkat, yaitu sekitar setengah hari, tapi bisa juga tidak," ungkap Dr dr Rino Alvani Gani, SpPD, K-GEH, FINASIM Rabu (28/5/2014).
Dokter spesialis penyakit dalam dari RSCM Kencana Jakarta itu juga menambahkan bilamana ada pasien radang usus buntu yang mengalami gejala mual ataupun muntah, menurutnya itu bukanlah gejala langsung dari usus buntu.
Hampir senada dengan dr Rino, Dr dr Ari Fahrial Syam, SpPD, KGEH, MMB mengatakan bahwasanya demam tersebut merupakan gejala khas yang kerap terlihat pada penderita radang usus buntu.
"Biasanya demamnya cukup tinggi, mungkin bisa sampai 37,5 derajat Celcius. Biasanya juga disertai nyeri hebat. Bahkan sampai-sampai si orang tersebut mungkin tidak bisa berjalan saking nyerinya," imbuh dr Ari yang sehari-hari berpraktik di RSCM.
Secara garis besar, gejala usus buntu yang paling banyak ditemui antara lain:
- Muncul rasa nyeri di pusar
- Nyerinya pun cepat memburuk
- Demam dan menggigil
- Mual dan muntah
- Kembung atau diare.
Akan tetapi bagaimana dengan pendapat dokter? "Kadang-kadang memang disertai dengan demam singkat, yaitu sekitar setengah hari, tapi bisa juga tidak," ungkap Dr dr Rino Alvani Gani, SpPD, K-GEH, FINASIM Rabu (28/5/2014).
Dokter spesialis penyakit dalam dari RSCM Kencana Jakarta itu juga menambahkan bilamana ada pasien radang usus buntu yang mengalami gejala mual ataupun muntah, menurutnya itu bukanlah gejala langsung dari usus buntu.
Hampir senada dengan dr Rino, Dr dr Ari Fahrial Syam, SpPD, KGEH, MMB mengatakan bahwasanya demam tersebut merupakan gejala khas yang kerap terlihat pada penderita radang usus buntu.
"Biasanya demamnya cukup tinggi, mungkin bisa sampai 37,5 derajat Celcius. Biasanya juga disertai nyeri hebat. Bahkan sampai-sampai si orang tersebut mungkin tidak bisa berjalan saking nyerinya," imbuh dr Ari yang sehari-hari berpraktik di RSCM.
Sedangkan untuk gejala mual atau muntah, dr Ari sepakat dengan
pernyataan dr Rino. Kasusnya bisa berbeda untuk tiap orang, bisa terjadi
tapi bisa juga tidak.
Selain kedua gejala di atas, dr Ari juga memaparkan ada gejala lain yang perlu diwaspadai pada penderita radang usus buntu. "Setelah cek laboratorium, hasilnya leukositnya (sel darah putih) tinggi. Ini pertanda infeksi terjadi dan biasanya dokter akan menyebutkan ini sebagai radang usus buntu. Tapi tetap harus dilakukan pemeriksaan lain untuk memastikan," tegasnya saat dihubungi terpisah.
Namun sedikit berbeda dengan keterangan dari dr Rino dan dr Ari, dr T Bahdar Johan, SpPD dari RS Premier Bintaro mengatakan gejala yang muncul pada pasien radang usus buntu biasanya berupa nyeri di perut kanan bawah, yang rasanya seperti ditusuk-tusuk.
"Kalau sudah akut umumnya berlanjut hingga demam. Kalau tidur telentang juga sakit, lalu kalau berjalan dia biasanya lebih nyaman kalau bungkuk. Tidurnya juga lebih nyaman kalau kakinya ditekuk," katanya.
Selain kedua gejala di atas, dr Ari juga memaparkan ada gejala lain yang perlu diwaspadai pada penderita radang usus buntu. "Setelah cek laboratorium, hasilnya leukositnya (sel darah putih) tinggi. Ini pertanda infeksi terjadi dan biasanya dokter akan menyebutkan ini sebagai radang usus buntu. Tapi tetap harus dilakukan pemeriksaan lain untuk memastikan," tegasnya saat dihubungi terpisah.
Namun sedikit berbeda dengan keterangan dari dr Rino dan dr Ari, dr T Bahdar Johan, SpPD dari RS Premier Bintaro mengatakan gejala yang muncul pada pasien radang usus buntu biasanya berupa nyeri di perut kanan bawah, yang rasanya seperti ditusuk-tusuk.
"Kalau sudah akut umumnya berlanjut hingga demam. Kalau tidur telentang juga sakit, lalu kalau berjalan dia biasanya lebih nyaman kalau bungkuk. Tidurnya juga lebih nyaman kalau kakinya ditekuk," katanya.
0 komentar:
Post a Comment