Monday, May 19, 2014

Vaksin Influenza Dapatkah Menangkal Virus MERS-CoV

 Vaksin Influenza Dapatkah Menangkal Virus MERS-CoV

Penyebaran virus MERS-CoV di Arab Saudi membuat khawatir jamaah umrah yang berasal dari Indonesia. Wamenkes Prof Ali Gufron Mukti beberapa hari lalu menganjurkan agar setiap orang yang ingin bepergian ke Arab Saudi agar mendapat suntikan vaksin influenza terlebih dahulu.

Seperti diketahui, MERS-CoV adalah varian lain dari virus korona. Beberapa penyakit yang disebabkan oleh virus tersebut adalah SARS dan Human Corona Virus. Tentunya berbeda dengan virus influenza yang memang bisa menyerang manusia dan unggas. Lalu apakah pemberian vaksin influenza dapat membuat seseorang bebas dari MERS-CoV?

Deputi III Bidang Kesehatan, Kependudukan dan KB Kemenko Kesra dr Emil Agustiono memaparkan bahwa sebenarnya tidak ada efek langsung antara pemberian vaksin influenza terhadap pencegahan MERS-CoV. Karena memang jenis virusnya berbeda.

"Namun logikanya, jika diberikan vaksin influenza, maka para jemaah yang akan umroh atau haji akan terhindar dari flu musiman yang ada di Arab. Sehingga kemungkinan tertular MERS-CoV lebih kecil," tutur dr Emil usai Simulasi Pengendalian Pandemi Flu Burung dan MERS-CoV di Kecamatan Wanayasa, Purwakarta, Jawa Barat, Rabu (14/5/2014).

dr Emil menambahkan bahwa MERS-CoV cenderung menyerang seseorang di atas usia 50 tahun, dengan kondisi imunitas tubuh yang lemah. Dengan disuntikkan vaksin influenza, harapannya adalah orang tersebut bebas dari flu musiman dan otomatis kesehatannya terjaga.

Namun tentunya risiko tertular MERS-CoV tidak akan hilang jika hanya mengandalkan vaksin influenza saja. dr Emil mengingatkan agar masyarakat yang ingin ataupun sudah berada di Arab Saudi untuk tetap menjalankan pola hidup bersih dan sehat dengan cara mencuci tangan dan menjauhi unta.

MERS-CoV menjadi perbincangan setelah angka kejadian kasus meningkat secara pesat pertengahan Maret lalu. Hingga saat ini, data menunjukkan bahwa ada 536 kasus MERS-CoV di seluruh dunia dengan korban meninggal sebanyak 145 orang.

Case Fataliti Ratenya pun cukup tinggi mencapai 27 persen. Data WHO mengatakan bahwa selain di Arab Saudi, MERS-CoV juga ditemukan di 16 negara lainnya antara lain Yordania, Kuwait, Oman, Qatar, Mesir, hingga Prancis dan Amerika Serikat.

Sumber berita DetikHealth

0 komentar:

Post a Comment