Malaysia Mencabut Sertifikat Halal Dua Produk Cokelat Cadbury Karena Mengandung DNA Babi
/www.sebastianphiu.com |
Kementerian Kesehatan Malaysia kemarin (25/05/2014) mengumumkan bahwa
dua produk cokelat Cadbury mengandung DNA babi. Departemen Pengembangan
Islam Malaysia (Jakim) pun langsung mencabut sertifikat halal untuk dua
produk tersebut.
Berdasarkan laporan kantor berita Malaysia Bernama (25/05/2014), dua produk tersebut adalah Cadbury Dairy Milk Hazelnut dengan nomor batch 200813M01H I2 yang kedaluarsa 13 November 2014 serta Cadbury Dairy Milk Roast Almond dengan nomor batch 221013N01R I1 yang kedaluarsa 15 Januari 2015.
"Investigasi
lebih jauh dan menyeluruh akan dilakukan untuk menentukan penyebab
utama kontaminasi produk ini," ujar Direktur Jenderal Jakim Datuk Othman
Mustapha.
Menurut Othman, Jakim sudah mengecek produk tadi
secara berkala pada 20 Februari dan menyatakan bahwa perusahaan tersebut
telah mematuhi standar halal. Namun, ia mengatakan bahwa konsumer tak
usah terlalu khawatir dengan penggunaan logo halal Jakim karena
pengawasan akan dilakukan dari waktu ke waktu.
"Jika ada
pelanggaran atau ketidaksesuaian dengan persyaratan sertifikasi halal,
Jakim punya kuasa untuk menghentikan atau mencabut sertifikasi halal
secara langsung," ujar Othman.
Cadbury Confectionery Malaysiapun telah mengambil tindakan langsung dengan menarik dua produknya yang dites positif mengandung jejak DNA babi. Head of Corporate Affair Cadbury
Raja Zalina Raja Safran mengatakan bahwa hanya dua produk Cadbury
tersebut yang teruji positif mengandung babi. "Cokelat Cadbury lain tak
termasuk," jaminnya.
Cadbury ingin meyakinkan konsumen bahwa
semua produknya yang diproduksi di Malaysia sudah bersertifikat halal
Jakim. Termasuk pula lokasi dan bahan mentah yang digunakan dalam
produksi produk tersebut.
"Kami sedang meninjau ulang rantai
pasokan kami untuk memastikan semua standar mutu tetap dipenuhi. Kami
menerapkan prosedur kualitas ketat untuk memastikan semua produk kami
memenuhi standar tertinggi keamanan dan kualitas," tegas Safran.
Sumber berita DetikFood
0 komentar:
Post a Comment