Peraih Ujian Nasional IPA Tertinggi Ryan Aditya Dengan Nilai 58,05
poskotanews.com |
Pencapaian akademik Ryan Aditya Moniaga patut diacungi jempol. Ryan berhasil mendapatkan nilai ujian nasional (UN) tertinggi IPA se-Indonesia.
Nama Ryan menjadi familiar usai pengumuman hasil UN 2014 tingkat SMA. Siswa kelas XII SMA Kolose Kanisius Jakarta ini adalah peraih nilai UN tertinggi tahun 2014 untuk bidang IPA dengan nilai 58,05.
"Nggak nyangka sih. Bener-bener gak nyangka. Kaget. Tapi seneng juga. Pertama lihat website biasa saja. Tahunya dari temen-temen. Dikira awalnya temen-temen bercanda. Jadi ketawa saja," kata Ryan tentang kesan pertamanya mendapatkan nilai tertinggi nasional, ketika ditemui detikcom di SMA Kolose Kanisius, Jl Menteng Raya 64, Jakarta Pusat, Selasa (20/5/2014).
Dia mengaku tidak memiliki persiapan khusus menghadapi UN. Sekolah memang membekali siswanya dengan menggelar tryout. Tapi Ryan juga banyak mengasah kemampuan dengan mengerjakan soal-soal di rumah.
Remaja kelahiran Jakarta 21 Februari 1996 ini menyebut dirinya memilih menyeimbangkan waktu belajar, istirahat dan bersantai.
"Yang paling susah matematika karena gak sesuai yang dikasih guru selama latihan dan bimbingan. Yang paling mudah rata-rata sama untuk pelajaran lainnya," ujar anak pertama dari 2 bersaudara dari pasangan Ruffo Emry Moniaga dan Wahyu Dewayanti ini.
"Rincian nilai masing-masing pelajaran belum tahu, baru diumumin sama sekolah besok Sabtu," tambahnya.Selain di bidang akademik, Ryan juga aktif di kegiatan tambahan yakni grup musik sekolah Canisius Wind Ensemble. Ryan yang memainkan flute, pernah berangkat ke Jerman pada September 2013 untuk tampil di sebuah sekolah.
Baginya pencapaian nilai tertinggi diperoleh dengan belajar dan kesibukannya menjadi tutor untuk teman sekolah. "Dan jangan lupa berdoa," kata dia.
Rencananya Ryan akan melanjutkan studi di Institut Teknologi Bandung dengan memilih Fakultas Teknologi Industri
"Saya ikut jalur SNMPTN. Pilihan pertama saya FTI-ITB dan kedua FMIPA-ITB. Pengumumannya minggu depan. Mudah-mudahan diterima. Maunya di Indonesia dulu," jelas penggemar Maroon 5 ini.
Menurutnya, ujian nasional tetap penting dilaksanakan. Tapi memang pelaksaan teknis ujian dianggap belum baik.
"Evaluasi di teknis pelaksanaannya dan juga tingkat kesulitan soalnya disesuaikan dengan kemampuan murid di Indonesia, antara di daerah dan kota seharusnya berbeda," sambungnya.
Kepala sekolah SMA Kolose Kanisius, Romo Heru Hendarto menyebut Ryan memang siswa pintar Sejak semester 1 hingga semester 5, Ryan selalu mendapatkan peringkat 1. "Baru pada semester 6 dia turun ke peringkat 3, tapi dia tetap menjadi kebanggaan sekolah," jelas Romo Heru.
Ditanya mengenai sistem belajar di sekolah, Romo Heru menyebut tidak ada hal yang khusus yang dilakukan pihak sekolah. Hanya setelah selesai ujian sekolah, tenggang waktu 3 minggu difokuskan untuk latihan mata pelajaran yang diujikan di UN.
"Setelah ujian sekolah, murid kelas XII fokus ke UN dari pukul 07.00 hingga jam 16.00. Biasa saja. Tapi yang biasa itu kita laksanakan dengan luar biasa. Hasilnya anak-anak luar biasa," ujarnya mengenai keberhasilan SMA Kanisius lulus 100% pada UN tahun ini.
Sedangkan ayah Ryan, Ruffo Emry Moniaga mengatakan, Ryan merupakan sosok yang tenang dan dewasa. Sejak kecil, Ryan sudah terlihat menonjol dalam bidang akademis.
"Kita melatih disiplin. Apapun yang menjadi tanggung jawab dia harus diselesaikan. Kita nggak set khusus dia jadi apa, terserah dia maunya apa. Kita akan support dia selagi itu positif dan kita mampu," ujarnya. "Semoga dia mendapatkan apa yang dia mau," harap Ruffo.
Sumber berita DetikNews
0 komentar:
Post a Comment