Tuesday, March 18, 2014

Tragedi Malaysia Airlines: Tidak Adanya Deteksi Suatu ledakan Ataupun Pesawat Jatuh, Dimanakah Pesawat MH370 ?


Tragedi Malaysia Airlines: Tidak Adanya Deteksi Suatu ledakan Ataupun Pesawat Jatuh, Dimanakah Pesawat MH370 ?
wikimedia commons
Spekulasi terus beredar bahwa pesawat Malaysia Airlines (MAS) MH370 kini berada di suatu tempat yang tidak diketahui. Terlebih lagi badan pengawas nuklir, Comprehensive Nuclear-Test-Ban Treaty Organisation (CTBTO) mengkonfirmasi bahwa pihaknya tidak mendeteksi adanya ledakan atau pesawat jatuh yang bisa dikaitkan dengan hilangnya pesawat Malaysia Airlines (MAS) MH370.

"Mengenai pesawat MAS yang hilang... Comprehensive Nuclear-Test-Ban Treaty Organization (CTBTO) yang berbasis di Wina mengkonfirmasi bahwa tak ada ledakan ataupun pesawat yang jatuh di darat atau perairan yang terdeteksi sejauh ini," ujar Stephane Dujarric, juru bicara untuk Sekjen PBB Ban Ki-moon seperti dilansir The Hindu, Selasa (18/3/2014).


Dikatakan Dujarric, kecelakaan pesawat harusnya bisa terdeteksi oleh tiga atau empat teknologi yang digunakan oleh Sistem Monitoring Internasional CTBTO. Sistem tersebut sebenarnya digunakan untuk memverifikasi adanya ledakan nuklir. Namun bisa juga mendeteksi ledakan sebuah pesawat besar serta dampaknya pada dataran ataupun perairan.


Sebelumnya, CTBTO telah mendeteksi sejumlah kecelakaan pesawat, termasuk jatuhnya pesawat di Bandara Narita, Jepang pada Maret 2009 silam.


Sementara itu, wilayah operasi pencarian MAS MH370 diperluas setelah pemerintah Malaysia menyatakan bahwa dugaan adanya pembajakan di pesawat tersebut semakin menguat. Disebutkan bahwa sinyal pesawat dimatikan sebelum sang kopilot mengucapkan "All right, good night".


Baik pilot maupun kopilot dalam kokpit tidak menjelaskan alasan matinya sinyal pesawat sebelum komunikasi terakhir keAir Traffic Control (ATC) itu. Hal ini memperkuat teori yang menyebutkan salah satu pilot sengaja mengalihkan rute penerbangan pesawat.


Temuan ini juga memperkuat dugaan alat pengirim sinyal pesawat atau transponder sengaja dimatikan oleh seseorang di dalam Boeing 777-200ER itu. Transponder itu menyiarkan sinyal radio dan satelit untuk mengirimkan data melalui ACARS.


ACARS (Aircraft Communications Addressing and Reporting System) adalah pancaran gelombang yang mengirim informasi kepada maskapai. ACARS bisa mengirim berbagai tipe pesan ke ATC, termasuk kondisi bahan bakar dan status mesin.
Untuk informasi Tragedi Malaysia Airlines lainnya Klik Ini.


Sumber berita DetikNews

0 komentar:

Post a Comment