Simon Santoso Juara Malaysia GP Gold
Tunggal putra
Indonesia Simon Santoso keluar sebagai juara pada kejuaraan bulu tangkis
Yonex-Sunrise Malaysia Open Grand Prix Gold 2014 setelah mengalahkan
pemain India Sourabh Varma di final.
Simon Santoso yang diunggulkan di tempat ke-15, seperti yang dikutip laman PBSI, Minggu, disebutkan meraih gelar pertama pada 2014 di Malaysia ini dari pemain India unggulan delapan itu dengan rubber game 15-21, 21-16, 21-19.
"Ini awal yang baik buat saya. Target saya memang ingin menjadi juara dan kemenangan ini menjadi modal untuk meningkatkan rasa percaya diri saya dan untuk mendongkrak ranking saya," ujar pemain asal klub Tangkas Specs Jakarta tersebut.
"Tidak mudah mencapai gelar ini, masih banyak yang perlu saya perbaiki. Mudah-mudahan secepatnya saya bisa menjadi top player lagi," katanya.
Pertarungan Simon-Sourabh berlangsung sengit. Simon yang sudah unggul 12-5 pada game pertama malah balik tertinggal 15-20. Poin berurutan yang dihasilka pemain India ini dihasilkan dari perubahan permainan yang terlambat diantisipasi Simon.
"Saat lawan mengubah pola permainan, saya terlambat mengantisipasi. Saat itu saya harus berpikir dengan cepat, apa yang mesti saya lakukan atas perubahan tersebut," katanya.
Pada game kedua dan ketiga, Simon tampil lebih sabar. Ia tidak ingin gegabah dan mengulangi kesalahan yang sama seperti pada game pertama. Usaha Simon berhasil, ia mampu menahan laju Sourabh dan menembus pertahanan lawannya.
Pada nomor tunggal putri, Adrianti Firdasari gagal meraih gelar juara setelah dikalahkan unggulan kedua dari Tiongkok Yao Xue dengan dua game langsung 18-21,8-21 dalam waktu 34 menit.
"Meskipun belum bisa juara, saya bersyukur bisa ke final. Dalam perjalanan ke final, pemain yang saya kalahkan juga pemain yang lumayan bagus. Puas sih belum, karena tiap pemain maunya pasti juara, tetapi saya bersyukur dengan hasil ini. Ternyata saya masih bisa," kata Firda.
Peluang Firda untuk memenangka game pertama sebetulnya sangat terbuka. Firda sudah memimpin perolehan angka dan unggul jauh 13-6. Namun kesalahan demi kesalahan dilakukannya. Yao pelan-pelan mulai mengejar perolehan angka dan balik unggul 17-16.
"Saat unggul, saya terburu-buru ingin menguasai permainan depan, Tetapi di depan net seringkali pukulan saya kurang tenaga sedikit, jadi tidak melalui net," katanya.
Pada game kedua, Firda tertinggal dulu 0-5. Penampilan Firda terus menurun dan kesulitan menghadapi permainan Yao dan terus tertinggal jauh hingga kedudukan 6-16.
"Pada game kedua, saya benar-benar tidak dapat mengeluarkan permainan saya karena terkontrol terus oleh lawan. Yao unggul di bola-bola depan dan ini menyulitkan saya, apalagi pukulannya juga tajam," katanya.
Pada nomor ganda campuran, pasangan Indonesia Praveen Jordan/Debby Susanto juga gagal meraih gelar juara setelah dikalahkan pasangn Tiongkok Lu Kai/Huang Yaqiong dengn dua game langsung 14-21,13-21.
Pada kejuaraan bulu tangkis berhadiah total 120 ribu dolar AS ini, Tiongkok merebut tiga gela juara dari tunggal putri, ganda putri, dan ganda campuran, Indonesia satu gelar (tunggal putra), dan Singapura juga meraih satu gelar dari nomor ganda putra.
Simon Santoso yang diunggulkan di tempat ke-15, seperti yang dikutip laman PBSI, Minggu, disebutkan meraih gelar pertama pada 2014 di Malaysia ini dari pemain India unggulan delapan itu dengan rubber game 15-21, 21-16, 21-19.
"Ini awal yang baik buat saya. Target saya memang ingin menjadi juara dan kemenangan ini menjadi modal untuk meningkatkan rasa percaya diri saya dan untuk mendongkrak ranking saya," ujar pemain asal klub Tangkas Specs Jakarta tersebut.
"Tidak mudah mencapai gelar ini, masih banyak yang perlu saya perbaiki. Mudah-mudahan secepatnya saya bisa menjadi top player lagi," katanya.
Pertarungan Simon-Sourabh berlangsung sengit. Simon yang sudah unggul 12-5 pada game pertama malah balik tertinggal 15-20. Poin berurutan yang dihasilka pemain India ini dihasilkan dari perubahan permainan yang terlambat diantisipasi Simon.
"Saat lawan mengubah pola permainan, saya terlambat mengantisipasi. Saat itu saya harus berpikir dengan cepat, apa yang mesti saya lakukan atas perubahan tersebut," katanya.
Pada game kedua dan ketiga, Simon tampil lebih sabar. Ia tidak ingin gegabah dan mengulangi kesalahan yang sama seperti pada game pertama. Usaha Simon berhasil, ia mampu menahan laju Sourabh dan menembus pertahanan lawannya.
Pada nomor tunggal putri, Adrianti Firdasari gagal meraih gelar juara setelah dikalahkan unggulan kedua dari Tiongkok Yao Xue dengan dua game langsung 18-21,8-21 dalam waktu 34 menit.
"Meskipun belum bisa juara, saya bersyukur bisa ke final. Dalam perjalanan ke final, pemain yang saya kalahkan juga pemain yang lumayan bagus. Puas sih belum, karena tiap pemain maunya pasti juara, tetapi saya bersyukur dengan hasil ini. Ternyata saya masih bisa," kata Firda.
Peluang Firda untuk memenangka game pertama sebetulnya sangat terbuka. Firda sudah memimpin perolehan angka dan unggul jauh 13-6. Namun kesalahan demi kesalahan dilakukannya. Yao pelan-pelan mulai mengejar perolehan angka dan balik unggul 17-16.
"Saat unggul, saya terburu-buru ingin menguasai permainan depan, Tetapi di depan net seringkali pukulan saya kurang tenaga sedikit, jadi tidak melalui net," katanya.
Pada game kedua, Firda tertinggal dulu 0-5. Penampilan Firda terus menurun dan kesulitan menghadapi permainan Yao dan terus tertinggal jauh hingga kedudukan 6-16.
"Pada game kedua, saya benar-benar tidak dapat mengeluarkan permainan saya karena terkontrol terus oleh lawan. Yao unggul di bola-bola depan dan ini menyulitkan saya, apalagi pukulannya juga tajam," katanya.
Pada nomor ganda campuran, pasangan Indonesia Praveen Jordan/Debby Susanto juga gagal meraih gelar juara setelah dikalahkan pasangn Tiongkok Lu Kai/Huang Yaqiong dengn dua game langsung 14-21,13-21.
Pada kejuaraan bulu tangkis berhadiah total 120 ribu dolar AS ini, Tiongkok merebut tiga gela juara dari tunggal putri, ganda putri, dan ganda campuran, Indonesia satu gelar (tunggal putra), dan Singapura juga meraih satu gelar dari nomor ganda putra.
antarnews.com
0 komentar:
Post a Comment