Tragedi Malaysia Airlines : Intelijen Amerika Serikat Fokus Penyelidikan Pada Pilot MAS
wikimedia commons |
"Satu hal yang kita tahu, ini bukan kecelakaan. Itu adalah disengaja, tindakan yang disengaja untuk menjatuhkan pesawat ini. Dan pertanyaannya adalah siapa di balik itu," kata ketua Komite Keamanan Dalam Negeri AS, Michael Mc Caul seperti yang dilansir dari TheStar, Minggu (16/3/2014).
Mc Caul mengatakan, sejauh ini memang tidak ada bukti hilangnya pesawat tersebut berkaitan dengan tindakan terorisme. Pemerintah AS khawatir tentang skenario di mana pesawat tersebut bisa mendarat di suatu tempat untuk kemudian digunakan sebagai senjata .
Mc Caul mengatakan, ada dua rute yang bisa diambil, yaitu arah utara menuju Kazakhstan yang kemungkinan akan terdekteksi oleh radar. "Dan yang lain itu mendarat di negara seperti Indonesia, di mana itu bisa digunakan di kemudian hari sebagai rudal jelajah, atau seperti pembajakan 9/11," katanya.
Kecurigaan Mc Caul bertambah mengingat tanda-tanda peringatan di pesawat itu diduga sengaja diambil.
Seperti transponder pesawat yang dimatikan sebelum membuat perubahan secara tiba-tiba dan dua warga Iran yang menggunakan paspor curian dengan membeli tiket satu arah dengan uang tunai.
"Saya pikir dari semua informasi yang saya dapati, anda tahu, tingkat tinggi dalam keamanan tanah air, pusat kontraterorisme nasional, komunitas intelijen, bahwa ada sesuatu yang terjadi dengan pilot," katanya.
"Saya pikir semua ini mengarah ke arah kokpit, dengan pilot sendiri dan co-pilotnya," tambahnya.
Pihak berwenang Malaysia sendiri telah memperluas area pencarian dan melakukan penggeledahan di rumah pilot dan kopilot pesawat tersebut.
Sumber berita DetikNews
0 komentar:
Post a Comment