Tekanan Darah Dapat Diturunkan Dengan Diet Vegetarian
Diet vegetarian adalah diet yang mengutamakan konsumsi makanan nabati dan menghindari produk hewani. Meskipun kelihatannya tidak memberi nutrisi yang cukup, tapi pelaku diet vegetarian semakin bertambah dari hari ke hari.
Sebuah studi telah membuktikan bahwa menjalani diet vegetarian dapat menurunkan hipertensi. Faktor-faktor seperti diet tak sehat, kelebihan berat badan, aktivitas fisik, dan asupan alkohol dapat meningkatkan risiko hipertensi.
Modifikasi diet telah terbukti efektif untuk mencegah dan mengelola hipertensi. Seperti yang dilansir Times of India(25/2/2014), para peneliti pun mencari tahu hubungannya dengan melakukan sebuah studi yang dipublikasi di jurnalJAMA Internal Medicine.
Dalam studi ini, para peneliti menganalisis tujuh percobaan klinis dan 32 penelitian yang diterbitkan pada tahun 1900-2013 dengan para responden yang menjalani diet vegetarian. Sebanyak 311 responden terlibat dalam uji klinis dan lebih dari 21.000 peserta dinilai dalam studi observasional.
Dalam percobaan, konsumsi makanan vegetarian diasosiasikan dengan rata-rata penurunan sistolik (tekanan puncak arteri) dan diastolik (tekanan arteri minimum) pada tekanan darah. Dibandingkan dengan mengonsumsi makanan omnivora (nabati dan hewani).
Hasilnya, dalam tujuh uji klinis, peserta yang mengikuti diet vegetarian memiliki tekanan darah sistolik 4,8 mm Hg lebih rendah rata-rata daripada peserta yang diet omnivora. Tekanan darah diastolik vegetarian juga lebih rendah dengan rata-rata 2,2 mm Hg.
Dalam studi observasional, perbedaan itu sedikit lebih besar. Diet vegetarian dikaitkan dengan penurunan rata-rata 6,9 mm Hg untuk tekanan darah sistolik dan 4,7 mm Hg untuk tekanan darah diastolik.
Banyak faktor yang dapat mempengaruhi tekanan darah vegetarian, seperti rendahnya asupan sodium dan lemak jenuh, namun tinggi akan serat dan potasium. Vegetarian juga cenderung memiliki indeks massa tubuh lebih rendah karena konsumsi makanan mereka yang rendah kalori.
Namun, penelitian ini juga memiliki keterbatasan studi. Dikarenakan definisi dari diet vegetarian sendiri berbeda sehingga para peneliti tidak bisa memberitahu seperti apa konsumsi hewani yang terlalu banyak. Beberapa studi juga tidak melakukan penyesuaian untuk faktor gaya hidup seperti olahraga atau konsumsi alkohol yang bisa mempengaruhi hasil, dikutip dari Detikfood.
0 komentar:
Post a Comment