RUPIAH SEMAKIN PERKASA
Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS masih terus bergerak di bawah level Rp 12.000/US$ sejak dua hari terakhir. Bahkan dolar AS sempat diperdagangkan di Rp 11.565 pagi tadi.
Menko Perekonomian Hatta Rajasa mengatakan penguatan nilai tukar merupakan akibat dari paket kebijakan pemerintah yang melakukan pengetatan fiskal. Ini terlihat pada neraca perdagangan yang surplus di triwulan terakhir 2013.
"Kita bersyukur rupiah menguat, kita melihat neraca perdagangan kembali surplus. defisit transaksi berjalan atau current account deficit (CAD) terus menyempit. Ini berarti paket kebijakan kita berjalan baik," kata Hatta di kantornya, Jakarta, Senin (17/2/2014)
Selain itu, kondisi penguatan rupiah juga didorong oleh kebijakan moneter dari Bank Indonesia (BI). Seperti dalam menaikkan suku bunga acuan menjadi 7,5% di akhir 2013 lalu demi meredam penyaluran kredit.
"Baik yang oleh pemerintah maupun BI, kita menjaga agar CAD tidak melebar. Di sisi lain kita menjaga capital account yang berkaitan dengan iklim investasi dan pasar modal juga baik," ujarnya.
Akibat dari kebijakan pemerintah, juga membuat pertumbuhan ekonomi menjadi lambat dibandingkan dengan tahun lalu. Hatta menilai pertumbuhan memang penting. Namun saat ini fokus masih dalam rangka stabilitas.
"Saya kira perlu pertumbuhan tapi stabilitas juga penting. Oleh sebab itu kita tidak harus mendorong pertumbuhan tinggi, tidak didorong suplai cuma dari demand side. Jangan sampai suply terbatas membuat defisit kita menganga lagi. Mendorong pertumbuhan pada angka relistis 5,8-6%," papar Hatta.
0 komentar:
Post a Comment