Sedang Berdiet, Jangan Makan Dengan Paparan Lampu Berwarna Biru
bossilmu.blogspot.com |
Sebuah penelitian terbaru membuktikan konsumsi makanan sehat saja tidak
cukup. Lewat serangkaian eksperimen, disimpulkan pemaparan lampu
berwarna biru jadi salah satu pemicu rasa lapar dan perubahan
metabolisme glukosa.
Northwestern University merekrut
grup studi yang terdiri dari 10 orang dewasa sehat dengan jadwal makan
dan tidur teratur. Mereka menerima hidangan kaya karbohidrat dan
menyelesaikan serangkaian tes yang melibatkan pengaturan lampu saat
makan.
Mereka menyelesaikan protokol empat hari di bawah kondisi
lingkungan dengan lampu redup dengan paparan kurang dari 20 lux selama
16 jam saat beraktivitas dan kurang dari 3 lux selama delapan jam saat
tidur. Pada hari ketiga pemaparan mencapai 260 lux selama tiga jam,
lampu biru mulai dipaparkan 10,5 jam setelah bangun, dan efeknya
dibandingkan dengan pemaparan lampu pada hari kedua.
Dibandingkan
dengan paparan lampu redup, lampu biru ternyata meningkatkan rasa lapar
partisipan setelah 15 menit. Tingkat lapar yang tinggi tersebut
bertahan hampir dua jam setelah partisipan mengonsumsi makanan.
“Ini
sangat menarik untuk mengamati tiga jam pemaparan lampu biru di sore
hari bisa mempengaruhi rasa lapar dan metabolisme glukosa. Hasil ini
sangat penting karena memanipulasi lingkungan pemaparan lampu pada
manusia bisa mempengaruhi kedua hal tersebut,” tutur co-author Ivy
Cheung dalam journal SLEEP (03/06/2014).
Paparan sinar
biru telah lama diketahui bisa mempengaruhi waktu tidur karena bisa
merusak produksi hormon tidur bernama melatonin. Melewatkan waktu tidur
cukup juga terbukti bisa meningkatkan rasa lapar dan asupan kalori.
Masih
terlalu dini untuk menghubungkan kedua ide mengenai lampu biru yang
mengurangi waktu tidur bisa memicu asupan kalori berlebih. Penelitian
lebih lanjut harus dilakukan untuk mengetahui apakah pemaparan sinar
biru pada waktu makan bisa mempengaruhi tidur sekaligus rasa lapar
seseorang.
Sumber berita DetikFood
0 komentar:
Post a Comment