Minuman Bersoda Dapat Memicu Obesitas
Minuman berkarbonasi atau bersoda yang populer dengan istilah soft drink banyak mengandung gula maupun pemanis buatan. Pakar mengatakan bahwa pemanis ini biasanya mengandung jumlah kalori yang tinggi.
Pakar gizi klinis dari Siloam Hospital, dr Inge Permadhi, SpGK mengatakan, kandungan gula atau pemanis buatan yang terdapat di minuman bersoda memiliki kalori yang tinggi. Jika diminum berlebihan, kalori tersebut akan mengendap dan berubah menjadi sel lemak.
"Jadi kalori itu kan sumber energi. Nah, kalau kita minum itu banyak-banyak tapi kita nggak beraktivitas, nggak terbakar kalorinya, tubuh akan menyimpannya sebagai cadangan energi dalam bentuk sel lemak," urainya.
"Nah sel lemak ini yang nantinya akan menumpuk. Awalnya berat badan naik tapi lama-lama jadi berlebihan dan obesitas jika tidak dibakar," paparnya lagi ketika dihubungi detikHealth, dan ditulis Selasa (13/1/2015).
Dikatakan dr Inge bahwa pertambahan berat badan rentan terjadi pada orang yang doyan minuman bersoda karena kalori yang masuk ke dalam tubuh lebih dari yang dibutuhkan. Manusia, dikatakan dr Inge, sejatinya mendapat kalori dari makanan yang dimakan.
Oleh karena itu ia menyayangkan kebiasaan sebagian masyarakat yang masih menenggak minuman bersoda sehabis makan berat. Sensasi dingin dan menyegarkan di tenggoran lebih diutaman daripada jumlah kalori yang nantinya masuk ke tubuh.
"Memang hampir semua orang begitu kan. Minum minuman bersoda setelah makan, enak dan segar katanya. Padahal seharusnya diperhatikan jumlah kalori yang masuk ke tubuh," pungkasnya.
Sumber berita : DetikHealth.com
0 komentar:
Post a Comment