TIPS : Menyulap Mobil Bekas dan Rongsokan Menjadi Sebuah Mobil Baru
yukpegi.com |
Bagi Anda yang memiliki jiwa untuk merekonstruksi mobil bekas dan menyulapnya menjadi sebuah mobil baru, berarti Anda akan sering-sering berburu mobil rongsokan.
Mobil hasil rekonstruksi bisa saja Anda gunakan sendiri, tapi jika Anda senang berbisnis rekonstruksi mobil, maka Anda dapat menjual kembali mobil yang telah direkonstruksi tersebut.
Namun, jangan sampai harga jualnya jauh lebih murah dibandingkan uang yang Anda keluarkan untuk membeli dan memperbaiki kendaraan tersebut.
Untuk menghemat biaya perbaikan mobil rongsokan, tentu beberapa hal harus Anda pertimbangkan ketika akan membeli sebuah mobil rongsokan.
Mobil rongsokan sendiri terbagi menjadi dua, yakni yang harus Anda perbaiki sendiri dari nol, atau mobil yang sudah direkonstruksi oleh si penjual. Berikut ini adalah enam buah tips ketika akan membeli sebuah mobil rongsokan.
1. Pelajari Kerusakannya
Secara mayoritas, mobil yang diberi label 'rongsokan' adalah mobil yang bekas mengalami kecelakaan fatal. Namun, di beberapa tempat, mobil yang terkena banjir atau huru-hara juga termasuk barang rongsokan.
Yang pertama-tama Anda harus lakukan adalah mengecek seberapa parah kerusakan mobil tersebut, bagian mana saja yang masih bisa diperbaiki dan tidak bisa diperbaiki. Fokus utama Anda adalah di bagian mesin kendaraan.
Hal kedua yang perlu diperhatikan adalah seberapa parah kerusakan badan mobilnya. Jangan sampai biaya yang Anda keluarkan untuk memperbaiki mobil lebih mahal daripada harga jualnya nanti. Namun, jika beruntung, bisa saja Anda mendapatkan mobil rongsokan yang masih bisa diperbaiki dengan harga murah.
2. Inspeksi sebelum membeli
Ketika Anda sedang melihat-lihat mobil rongsokan, ajaklah kenalan Anda atau mekanik dari bengkel yang Anda kenal. Jangan pernah membeli mobil rongsokan tanpa dicek terlebih dahulu oleh orang yang mengerti mengenai kendaraan.
Setelah Anda dan rekan Anda memerhatikan seluruh aspek yang rusak atau yang perlu diperbaiki, buatlah catatan, dan tanyakan terlebih dahulu ke bengkel perbaikan mobil berapa kira-kira dana yang akan dikeluarkan untuk memperbaiki mobil tersebut.
Ketika Anda sedang melihat-lihat mobil rongsokan, ajaklah kenalan Anda atau mekanik dari bengkel yang Anda kenal. Jangan pernah membeli mobil rongsokan tanpa dicek terlebih dahulu oleh orang yang mengerti mengenai kendaraan.
Setelah Anda dan rekan Anda memerhatikan seluruh aspek yang rusak atau yang perlu diperbaiki, buatlah catatan, dan tanyakan terlebih dahulu ke bengkel perbaikan mobil berapa kira-kira dana yang akan dikeluarkan untuk memperbaiki mobil tersebut.
3. Inspeksi setelah membeli
Setelah Anda membeli mobil rongsokan yang masih laik jalan, bukan berarti Anda dapat langsung mengendarainya di jalan umum. Mobil rongsokan atau mobil bekas tabrakan tidak hanya berbahaya bagi si pengemudi, tapi juga berbahaya bagi pengendara di sekitar.
Karena itu, bawa dulu kendaraan Anda ke bengkel untuk dievaluasi seluruh aspeknya, apakah dapat langsung dikemudikan atau harus diperbaiki dulu sedikit.
Setelah Anda membeli mobil rongsokan yang masih laik jalan, bukan berarti Anda dapat langsung mengendarainya di jalan umum. Mobil rongsokan atau mobil bekas tabrakan tidak hanya berbahaya bagi si pengemudi, tapi juga berbahaya bagi pengendara di sekitar.
Karena itu, bawa dulu kendaraan Anda ke bengkel untuk dievaluasi seluruh aspeknya, apakah dapat langsung dikemudikan atau harus diperbaiki dulu sedikit.
4. Perbaiki sendiri atau membeli mobil rekonstruksi
Ada dua hal yang perlu diketahui ketika membeli mobil rongsokan, yaitu apakah sudah direkonstruksi atau harus diperbaiki. Tentu saja, pilihan yang disebutkan pertama adalah yang paling mudah.
Penjual sudah melakukan segala perbaikan, dan mungkin saja sudah diinspeksi dengan benar. Jika Anda membeli mobil rekonstruksi, Anda dapat langsung mengendarainya langsung dari lokasi penjualan.
Namun, jika Anda memutuskan untuk membeli mobil rongsokan yang harus diperbaiki sendiri, berarti Anda harus memonitor penuh proses perbaikan tersebut.
Hal pertama yang perlu diperhatikan adalah bahwa perbaikan itu harus sesuai dengan standar dan keinginan Anda. Kedua, Anda juga dapat menentukan bagian mana saja yang dirasa tidak perlu diperbaiki. Misalnya, Anda tidak butuh wiper bagian belakang atau power window, maka Anda dapat melewatkan hal tersebut untuk menghemat biaya perbaikan.
5. Mobil hasil pencurian
Ini seperti menemukan berlian di tengah rongsokan. Umumnya, mobil curian yang tidak diambil kembali oleh pemiliknya atau pemiliknya tidak berniat mengambil kembali mobil yang dicuri karena telah mendapatkan penggantian Total Loss Only (TLO) dari perusahaan asuransi, maka mobil itu bisa saja digolongkan mobil rongsokan.
Jika Anda menemukan mobil yang seperti itu, buru-burulah untuk membelinya. Kemungkinan besar mobil itu belum memiliki banyak kerusakan.
Namun, bukan berarti mobil itu akan dijual dengan harga murah. Pintar-pintarlah untuk menawar, dan jangan lupa untuk membandingkan dengan harga di pasaran. Dan, seperti ketika membeli mobil rongsokan lainnya, jangan lupa untuk menginspeksi kendaraan tersebut sebelum digunakan. Yang terpenting, jangan lupa untuk balik nama semua surat-surat yang terkait kendaraan itu.
Ada dua hal yang perlu diketahui ketika membeli mobil rongsokan, yaitu apakah sudah direkonstruksi atau harus diperbaiki. Tentu saja, pilihan yang disebutkan pertama adalah yang paling mudah.
Penjual sudah melakukan segala perbaikan, dan mungkin saja sudah diinspeksi dengan benar. Jika Anda membeli mobil rekonstruksi, Anda dapat langsung mengendarainya langsung dari lokasi penjualan.
Namun, jika Anda memutuskan untuk membeli mobil rongsokan yang harus diperbaiki sendiri, berarti Anda harus memonitor penuh proses perbaikan tersebut.
Hal pertama yang perlu diperhatikan adalah bahwa perbaikan itu harus sesuai dengan standar dan keinginan Anda. Kedua, Anda juga dapat menentukan bagian mana saja yang dirasa tidak perlu diperbaiki. Misalnya, Anda tidak butuh wiper bagian belakang atau power window, maka Anda dapat melewatkan hal tersebut untuk menghemat biaya perbaikan.
5. Mobil hasil pencurian
Ini seperti menemukan berlian di tengah rongsokan. Umumnya, mobil curian yang tidak diambil kembali oleh pemiliknya atau pemiliknya tidak berniat mengambil kembali mobil yang dicuri karena telah mendapatkan penggantian Total Loss Only (TLO) dari perusahaan asuransi, maka mobil itu bisa saja digolongkan mobil rongsokan.
Jika Anda menemukan mobil yang seperti itu, buru-burulah untuk membelinya. Kemungkinan besar mobil itu belum memiliki banyak kerusakan.
Namun, bukan berarti mobil itu akan dijual dengan harga murah. Pintar-pintarlah untuk menawar, dan jangan lupa untuk membandingkan dengan harga di pasaran. Dan, seperti ketika membeli mobil rongsokan lainnya, jangan lupa untuk menginspeksi kendaraan tersebut sebelum digunakan. Yang terpenting, jangan lupa untuk balik nama semua surat-surat yang terkait kendaraan itu.
6. Detail kendaraan
Hal terakhir yang harus Anda lakukan sebelum membeli mobil rongsokan adalah mengetahui sejarah mobil itu, mulai dari siapa saja pemilik sebelumnya, asuransi yang pernah dibeli, pernah mengalami kecelakaan berapa kali, hingga nomor mesinnya.
Anda dapat mengecek nomor rangka mesinnya ke kantor polisi untuk mengecek masa berlaku STNK dan pajak mobil tersebut. Selain itu, Anda juga harus mengetahui apakah mobil itu memang sudah resmi dijual oleh pemiliknya atau itu adalah mobil curian yang ingin segera dijual. Berhati-hatilah dengan hal tersebut.
Hal terakhir yang harus Anda lakukan sebelum membeli mobil rongsokan adalah mengetahui sejarah mobil itu, mulai dari siapa saja pemilik sebelumnya, asuransi yang pernah dibeli, pernah mengalami kecelakaan berapa kali, hingga nomor mesinnya.
Anda dapat mengecek nomor rangka mesinnya ke kantor polisi untuk mengecek masa berlaku STNK dan pajak mobil tersebut. Selain itu, Anda juga harus mengetahui apakah mobil itu memang sudah resmi dijual oleh pemiliknya atau itu adalah mobil curian yang ingin segera dijual. Berhati-hatilah dengan hal tersebut.
Sumber berita DetikOto
0 komentar:
Post a Comment