Ternyata Ada 2 Aturan Sistem Keamanan yang Tidak Diikuti Presiden SBY
Sesuai fungsinya, Paspampres harus mengamankan setiap kegiatan di manapun presiden berada. Bagi Paspampres, keamanan orang nomor satu di negeri ini tidak bisa ditawar-tawar lagi. Segala potensi sekecil apapun harus diantisipasi.
Nah, ternyata ada dua hal yang selama ini dilanggar oleh Presiden SBY dalam sistem keamanan seorang VVIP. Hal pertama adalah Presiden SBY meminta untuk jangan pernah menutup jalan raya yang sedang dilaluinya.
Bahkan pihak Paspampres mengeluarkan surat edaran untuk Polda-polda termasuk Polda Metro Jaya untuk tidak menutup jalan ketika Presiden SBY akan melintas. Padahal sesuai aturan, jalan-jalan yang akan dilintasi oleh presiden harus disterilkan.
"Kalau beliau tahu jalanan kosong karena ditutup saat beliau lewat, beliau pasti marah," ujar seorang perwira Paspampres yang enggan disebut namanya saat berbincang dengan detikcom, di Jakarta, Kamis (7/8/2014).
Hal kedua yang dilanggar oleh SBY adalah tidak pernah menutup kaca jendela mobilnya. Hal itu sering dilakukan ketika SBY menyapa masyarakat dalam kunjungan kerja ke daerah. Karena dinilai bisa membahayakan keselamatan, Paspampres pun sempat mengingatkan SBY untuk tidak membuka kaca mobilnya dan berinteraksi langsung dengan masyarakat.
"Saya tahu kapan saya harus buka kaca, dan kapan menutupnya," kata SBY seperti ditirukan oleh perwira Paspampres tersebut.
Lalu kemudian, Paspampres menyiasatinya dengan membentuk tim penyelamatan motoris yang bertugas mengawal di samping kendaraan presiden. Untuk diketahui, tim penyelamatan motoris terdiri dari empat personel dengan menggunakan dua motor sport Yamaha FZ1 1.000 cc. Mereka berpakaian serba hitam (wearpack) dengan menggendong senapan serbu MP5.
Tim motoris ini pengawal terdekat Presiden selama dalam perjalanan. Posisi motor mereka berjarak 1-2 meter di sisi kanan dan kiri mobil dinas RI.
"Untuk menghindari hal yang tidak diinginkan," tutup perwira tersebut.
Sumber berita DetikNews
0 komentar:
Post a Comment