Tuesday, March 17, 2015

Gangguan Autoimun

Gangguan Autoimun
allergycliniconline.com
Sistem imun atau sistem kekebalan tubuh seharusnya melindungi tubuh dari zat berbahaya dari virus, bakteri, racun, dan lainnya. Tapi bila sistem imun mengalami gangguan, justru akan menyerang dan menghancurkan jaringan tubuh yang sehat.

Gangguan ini disebut gangguan atau penyakit autoimun. Gangguan autoimun adalah suatu kondisi yang terjadi ketika sistem kekebalan tubuh secara keliru menyerang dan menghancurkan jaringan sehat.

Normalnya, pasukan sistem kekebalan tubuh sel darah putih membantu melindungi tubuh terhadap zat berbahaya, yang disebut antigen. Contoh antigen termasuk bakteri, virus, racun, sel-sel kanker dan darah atau jaringan dari orang atau spesies lain. Sistem kekebalan tubuh akan membuat antibodi yang menghancurkan zat-zat berbahaya.

Tapi pada pasien dengan gangguan autoimun, sistem kekebalan tidak bisa membedakan antara jaringan tubuh yang sehat dan antigen.

Hasilnya adalah resposn imun yang merusak jaringan tubuh normal. Ini adalah reaksi hipersensitivitas mirip dengan respon di alergi.

Pada alergi, sistem kekebalan tubuh bereaksi terhadap zat eksternal yang biasanya akan diabaikan. Tapi pada gangguan autoimun, sistem kekebalan tubuh bereaksi terhadap jaringan tubuh normal. Yang menyebabkan sistem kekebalan tubuh tidak bisa membedakan antara jaringan normal dan antigen tidak diketahui.

Satu teori menyebutkan bahwa beberapa mikro-organisme (termasuk bakteri) dan obat-obatan dapat memicu beberapa perubahan, terutama pada orang yang memiliki gen yang membuat mereka lebih rentan terhadap gangguan 
autoimun.

Gangguan autoimun dapat mengakibatkan hal-hal sebagai berikut:
  1. Perusakan satu atau lebih jenis jaringan tubuh
  2. Pertumbuhan organ abnormal
  3. Perubahan fungsi organ

Gangguan autoimun dapat mempengaruhi satu atau lebih organ atau jaringan. Organ dan jaringan yang umumnya terkena oleh gangguan autoimun adalah sel darah merah, pembuluh darah, jaringan ikat, kelenjar endokrin seperti tiroid atau pankreas, otot, sendi, dan kulit.

Seseorang bisa memiliki lebih dari satu gangguan autoimun pada saat yang sama. Ada lebih 80 jenis penyakit akibat gangguan autoimun.

Berikut beberapa contoh penyakit karena serangan sistem imun tubuh seSeperti dilansir dari NLM, Selasa (27/4/2010), gangguan autoimun dapat mengakibatkan hal-hal sebagai berikut:
  1. Perusakan satu atau lebih jenis jaringan tubuh
  2. Pertumbuhan organ abnormal
  3. Perubahan fungsi organ

Gangguan autoimun dapat mempengaruhi satu atau lebih organ atau jaringan. Organ dan jaringan yang umumnya terkena oleh gangguan autoimun adalah sel darah merah, pembuluh darah, jaringan ikat, kelenjar endokrin seperti tiroid atau pankreas, otot, sendi, dan kulit.

Seseorang bisa memiliki lebih dari satu gangguan autoimun pada saat yang sama. Ada lebih 80 jenis penyakit akibat gangguan autoimun.

Berikut beberapa contoh penyakit karena serangan sistem imun tubuh sendiri:

  1. Hashimoto tiroiditis (gangguan kelenjar tiroid)
  2. Pernicious anemia (penurunan sel darah merah yang terjadi ketika tubuh tidak dapat dengan baik menyerap vitamin B12 dari saluran pencernaan)
  3. Penyakit Addison (penyakit yang terjadi ketika kelenjar adrenal tidak memproduksi cukup hormon)
  4. Diabetes tipe I
  5. Rheumatoid arthritis (radang sendi)
  6. Systemic lupus erythematosus (SLE atau gangguan autoimun kronis, yang mempengaruhi kulit, sendi, ginjal dan organ lainnya)
  7. Dermatomyositis (penyakit otot yang dicirikan dengan radang dan ruam kulit)
  8. Sjorgen sindrom (kelainan autoimun dimana kelenjar yang memproduksi air mata
  9. Multiple sclerosis (gangguan autoimun yang mempengaruhi otak dan sistem saraf pusat tulang belakang)
  10. Myasthenia gravis (gangguan neuromuskuler yang melibatkan otot dan saraf)
  11. Reactive arthritis (peradangan sendi, saluran kencing dan mata)
  12. Penyakit Grave (gangguan autoimun yang mengarah ke kelenjar tiroid hiperaktif)

Gejala gangguan autoimmune sangat bervariasi dan tergantung pada penyakit tertentu. Gejala yang umum adalah pusing, kelelahan, sakit, dan demam kelas rendah.

Perawatan yang digunakan tergantung pada penyakit tertentu dan gejala. Misalnya, pemberian suplemen tiroid, vitamin, suntikan insulin atau transfusi darah. Tidak ada usaha pencegahan yang bisa dilakukan untuk gangguan autoimun.ndiri:
  1. Hashimoto tiroiditis (gangguan kelenjar tiroid)
  2. Pernicious anemia (penurunan sel darah merah yang terjadi ketika tubuh tidak dapat dengan baik menyerap vitamin B12 dari saluran pencernaan)
  3. Penyakit Addison (penyakit yang terjadi ketika kelenjar adrenal tidak memproduksi cukup hormon)
  4. Diabetes tipe I
  5. Rheumatoid arthritis (radang sendi)
  6. Systemic lupus erythematosus (SLE atau gangguan autoimun kronis, yang mempengaruhi kulit, sendi, ginjal dan organ lainnya)
  7. Dermatomyositis (penyakit otot yang dicirikan dengan radang dan ruam kulit)
  8. Sjorgen sindrom (kelainan autoimun dimana kelenjar yang memproduksi air mata
  9. Multiple sclerosis (gangguan autoimun yang mempengaruhi otak dan sistem saraf pusat tulang belakang)
  10. Myasthenia gravis (gangguan neuromuskuler yang melibatkan otot dan saraf)
  11. Reactive arthritis (peradangan sendi, saluran kencing dan mata)
  12. Penyakit Grave (gangguan autoimun yang mengarah ke kelenjar tiroid hiperaktif)

Gejala gangguan autoimmune sangat bervariasi dan tergantung pada penyakit tertentu. Gejala yang umum adalah pusing, kelelahan, sakit, dan demam kelas rendah.

Perawatan yang digunakan tergantung pada penyakit tertentu dan gejala. Misalnya, pemberian suplemen tiroid, vitamin, suntikan insulin atau transfusi darah. Tidak ada usaha pencegahan yang bisa dilakukan untuk gangguan autoimun.

Sumber berita DetikHealth

0 komentar:

Post a Comment