Saturday, March 7, 2015

Epub “ Suluk Jatirasa (CS 151) Suntingan dan Terjemahan” Online

Epub “ Suluk Jatirasa (CS 151) Suntingan dan Terjemahan”  Online

http://opac.pnri.go.id/DetaliListOpac.aspx?pDataItem=Suluk+Jatirasa+%28CS+151%29+Suntingan+dan+Terjemahan&pType=Title&pLembarkerja=-1
perpusnas.go.id
Buku ini merupakan hasil penyalinan ulang naskah koleksi Perpustakaan Nasional berjudul  Suluk Jatirasa (CS 151) Suntingan dan Terjemahan Online adalah buku digital   dalam format EPUB dan  FlipBooks yang ditampilkan dalam format 3D yang bisa dibuka-buka (flipping). Silahkan Klik gambar bukunya untuk langsung terhubung dengan file onlinenya (digital). Untuk baca ebook lainnya Klik Ebook. PC baca file EPUB dapat Unduh Drivernya dihttp://www.epubread.com/en/, atau http://calibre-ebook.com/.
Untuk SMARTPHONE dapat unduh drivernya di Play Store (UB epub reader), 
 
“Diantara sekian banyak kepustakaan koleksi Cohen Stuart, terdapat naskah-naskah Islam Kejawen yang ditulis dalam aksara Jawa. Salah satu judul pustaka yang cukup menarik yaitu Suluk Jatirasa. Kitab ini memang tidak populer dalam khasanah kesusatraan Jawa, namun menyembunyikan daya tarik tersendiri dalam model karya sastra Islam Kejawen.”
“Suluk Jatirasa merupakan sebuah cerita yang mengambarkan suatu peperangan antara manusia dengan raksasa yang diceritakan dengan sangat imajinatif. Tokoh-tokoh manusia diinterpretasikan “Tokoh-tokoh manusia merupakan representasi sifat-sifat baik dengan pemberian nama-nama yang cukup unik, misalnya: Ki Sokur Pracaya , Ki Tumenggung Jayeng Enget Maring Widi, Ki Jayeng Welasan, Jayeng Alusing Budi. Tokoh-tokoh Raksasa diinterpretasikan sebagai tokoh-tokoh yang jahat atau antagonis, nama-nama tokoh raksasa atau buta juga memiliki metode yang sama, menggunakan kata sifat sebagai nama seorang tokoh, misalnya: Tumenggung Hamuthakil, Sang Dipati Bekiwit, Harya Drengki, Harya Srehi, Ki Hadipati Dora Langkung Prakosa.”
“Naskah Suluk Jatirasa ini terdiri dari enam pupuh tembang macapat, dikarang menggunakan enam jenis tembang, yaitu Dhandhanggula, Durma, Gambuh, Pangkur, Kinanthi, Asmaradana. Berikut ini ditunjukan urutan pupuh beserta jenis tembangnya. 
sumber: suluk Jatirasa (CS 151) Suntingan dan Terjemahan
 
Urutan cerita

Bagian ke – 1 : Menceritakan keberadaan sebuah kerajaan manusia beserta para punggawanya. Kerajaan tersebut memiliki putri cantik yang belum memiliki pasangan, sehingga diadakan sayembara untuk mendapatkan jodoh bagi sang putri. Banyak raja dari berbagai kerajaan yang ingin turut serta mengikuti sayembara, termasuk seorang raja manusia dan seorang raja raksasa, bersama para pasukannya mereka sudah mempersiapkan diri untuk mengikuti sayembara

Bagian ke – 2 : Dalam perjalanan mereka masing-masing, diceritakan raja manusia membangun tempat peristirahatan diluar kota raja, demikian pula sang raja raksasa. Kemudian muncul hasrat dari raja raksasa untuk menghalangi perjalanan raja manusia, raja manusia pun mendengar rencana tersebut dan merasa tidak rela dihalangi. Kedua pihak berperang ramai di medan laga sebelum mereka sampai di tempat sayembara.

Bagian ke – 3 : Bagian ketiga masih menceritakan ramainya peperangan kedua pihak tadi, namun pada akhirnya pihak manusia terdesak oleh kekuatan para raksasa.

Bagian ke – 4: Bagian ini menceritakan raja manusia yang menyadari ketidakmampuannya jika harus melawan raksasa sendirian. Akhirnya sang raja manusia meminta pertolongan kepada seorang wiku, diceritakan perjalanan sang raja[…]”
Sumber: perpusnas.go.id dan Suluk Jatirasa (CS 151) Suntingan dan Terjemahan

0 komentar:

Post a Comment