Sebuah Studi Menyatakan Konsumsi Banyak Serat Akan Lebih Menyehatkan Jantung
Jantung merupakan organ tubuh yang penting dan tak boleh diabaikan kesehatannya. Nah, untuk memiliki jantung yang sehat dan mencegahnya sakit semakin parah (jika Anda sudah memiliki gangguan jantung), ahli gizi menyarankan Anda untuk memperbanyak konsumsi serat.
Sebuah studi yang telah dipublikasikan dalam British Medical Journal menjelaskan bahwa mereka yang mengalami sakit jantung memiliki perkembangan kesembuhan yang lebih signifikan jika kebutuhan seratnya tercukupi.
Studi tersebut juga menuliskan bahwa setiap konsumsi 10 gram serat dalam sehari maka risiko penurunan kondisi jantung akan berkurang sekitar 15 persen. Pola makan yang cukup serat diklaim membantu menjaga tekanan darah dan kadar kolesterol tetap normal.
Buah-buahan seperti pisang dan apel, sayuran seperti wortel, serta kentang, roti gandum, dan sereal merupakan beberapa contoh sumber serat yang baik. Sebuah kentang dan kacang panggang mengandung sekitar 10 gram serat, sementara dua potong roti gandum mengandung sekitar 4 gram.
Sebaliknya, diet rendah serat disebut-sebut berkaitan dengan beberapa kondisi seperti sembelit dan masalah pada usus. Selain itu, beberapa ilmuwan di AS juga menyebutkan pola diet rendah serat juga berkaitan dengan implikasi terhadap kesehatan jantung.
"Makanan tinggi serat merupakan bagian penting dari diet seimbang yang sehat, dan studi ini menunjukkan bahwa metode diet ini sangat mungkin memiliki manfaat khusus terhadap mereka yang berisiko terkena penyakit jantung atau bahkan bagi mereka yang sudah memilikinya," papar Victoria Taylor, pakar gizi dari British Heart Foundation, seperti dikutip dari BBC, Kamis (20/11/2014).
Menurut Taylor, jika dihitung secara akurat sebagian besar masyarakat belum memiliki asupan serat yang cukup dalam sehari.
"Serat dimiliki oleh berbagai makanan, termasuk buah, sayuran, kacang-kacangan, serta produk sereal. Untuk mendapatkan lebih banyak serat, Anda dapat menukar asupan roti putih dengan roti gandum misalnya," imbuh Taylor.
Sumber berita DetikHealth
0 komentar:
Post a Comment