Sunday, November 16, 2014

Ashira Gadis Cilik Penderita Neuroblastoma Akhirnya Pergi Menghadap Sang Pencipta

Ashira Gadis Cilik Penderita Neuroblastoma Akhirnya Pergi Menghadap Sang Pencipta

Neuroblastoma merupakan penyakit langka yang umumnya diderita anak-anak berusia di bawah lima tahun. Salah satu balita yang mengidap jenis kanker saraf ini adalah almarhum Ashira Shalva Riko, putri dari pasangan Wahyu Fathir Riko Yoi (30) dan Reivina Raymond (29).

Beberapa minggu sebelum didiagnosa neuroblastoma, Ashira sudah menunjukkan gejala penyakit ini. "Belakangan Ashira gampang sakit, imunitasnya turun. Lalu enggak mau makan. Minum susu terkadang mau, tapi dia sempat diare," terang Riko saat ditemui di rumah duka kawasan Rempoa, Ciputat, Tangerang Selatan, Minggu (16/11/2014).

Ashira juga mengeluh perutnya sakit. Saat disentuh, perutnya terasa agak keras dan tampak membesar. Keluarga awalnya tak pernah menduga, balita berusia 2 tahun 4 bulan ini menderita neuroblastoma. Sebelumnya, mereka hanya mengira Ashira hanya sakit perut biasa atau bermasalah pada lambungnya.

"Kita enggak tahu, kirain masuk angin," ujar Raymond Ramanan, kakek Ashira.

Ashira kemudian dibawa ke rumah sakit untuk diketahui penyakitnya. Dokter menyatakan Ashira kemungkinan besar menderita neuroblastoma. Meski sakit, Ashira tetap riang. Saat dibawa ke rumah sakit di Jakarta, Ashira masih ingin berlari-lari dan bermain perosotan.

Segala usaha pun dilakukan Reivina dan Riko untuk dapat mengobati putrinya.Setelah banyak konsultasi dan mencari informasi di internet, mereka akhirnya membawa Ashira ke rumah sakit di Guangzhou, Tiongkok. Dokter di sana pun menyatakan Ashira sudah menderita neuroblastoma stadium 4.

Saat itu tumor ganas dalam perut Ashira ternyata sudah berukuran sekitar 12 cm. Tumor itu menekan organ lain dalam tubuh gadis mungil ini, seperti usus, ginjal, dan hati. "Itu yang 
bikin dia sesak nafas, padahal fungsi organ masih baik," terang Riko.

Di rumah sakit, saat masih dalam kondisi sadar Ashira sempat meminta susu dan ingin nonton film anak, Hi-5 di iPad. Saat itu tindakan operasi tidak bisa langsung dilakukan karena menunggu kondisi Ashira stabil terlebih dahulu. Kemudian dilakukan biopsi atau mengambil mengambil jaringan kanker untuk bisa memutuskan tindakan lebih lanjut terhadap Ashira.

Seiring menunggu hasil biopsi, Ashira mengalami pendarahan pada ulu hati karena tekanan tumor ganas tersebut. Kondisi Ashira memburuk hingga ia mengalami gagal nafas dan menghembuskan napas terakhir..

Gejala berbeda-beda
Tanda dan gejala neuroblasma memang tak banyak diketahui karena penyakit ini pun terbilang langka. Gejalanya juga berbeda-beda tergantung letak tumor ganas tersebut. Selain di area perut kanker ini juga bisa tumbuh di dada, daerah mata, hingga tulang belakang. Penyebab penyakit ini pun belum diketahui pasti. Jika diketahui sejak dini, kemungkinan untuk sembuh dari neuroblastoma pun lebih besar.

Menurut Riko untuk mengetahui adanya tumor ganas ini harus dengan CT Scan. Dengan tegar, Riko dan Reivina mengikhlaskan kepergian putri pertamanya itu. Ia pun menyarankan keluarga yang memiliki anak seusia Ashira tidak perlu terlalu khawatir dengan penyakit ini, namun tetap waspada. 

"Ini penyakit yang langka. Saya dapat anak spesial, dengan penyakit yang spesial," ucap Riko.

Sumber berita Kompas.com














































bikin dia sesak nafas, padahal fungsi organ masih baik," terang Riko.

0 komentar:

Post a Comment