Film Pendek Kisah Nyata Seorang Polisi Menilang Istrinya Sendiri
Siang itu matahari sangat terik. Seorang perempuan muda pengendara sepeda motor berhenti bersama sederet pengendara lain saat lampu lalu lintas sedang berwarna merah. Seseorang tampak menghubunginya melalui ponsel. Ia pun mengambil ponsel, dan menyelipkan di helm yang dikenakannya.
Wanita itu terlihat buru-buru. Lampu lalu lintas masih menunjukkan warna merah. Namun, ia tak memedulikannya. Ia menerabas. Kontan, laju kendaraannya menghalangi rombongan kendaraan dari arah seberang.
Saat kegaduhan itu terjadi, seorang polisi lalu lintas melihatnya. Polisi itu lalu meminta sang perempuan menepi, dan memberi tahu bahwa tindakannya melanggar lalu lintas. Polisi itu lalu mengeluarkan surat tilang.
Di tengah-tengah tindakan polisi itu, sang perempuan menyadari bahwa polisi yang menilang adalah suaminya. Ia lalu merajuk meminta dibebaskan. Namun, polisi itu tanpa kompromi tetap menilang sang istri.
Sehari berlalu, matahari telah redup, dan sang polisi pulang ke rumah dengan mengendarai sepeda motor dinasnya. Ia melepas helm, lalu menuju ke arah pintu. Namun, ia tak mendapati istrinya membukakan pintu. Pintu rumah pun tak dikunci. Ia kemudian masuk dan mengecek ke dalam kamar. Tenyata, istrinya telah tertidur lelap.
Sang polisi tak marah. Ia membiarkan istrinya dalam tidur. Dia lalu menghadiahkan sekuntum mawar merah, dan meletakkannya di samping tempat tidur. Di sana, tertempel secarik kertas dengan kalimat permintaan maaf. "Ma, maaf tadi papa tilang. Papa harap mama mengerti. Papa cinta mama".
Kisah ini adalah kisah nyata yang diadaptasi dari kisah Polantas Polres Gresik Aiptu Jaelani yang antikompromi. Saat bertugas, ia pernah menilang anggota KPK hingga istri sendiri. Film pendek yang disebar melalui jejaring sosial Facebook ini adalah persembahan Forum Film Jambi.
Hingga Kamis (11/12/2014) pagi, video ini telah ditonton oleh 467.985 pengguna internet. Beberapa penonton pun meninggalkan komentar atas video ini. "Ini namanya polisi yang menjalankan tugas dengan benar dan sangat terpuji, semoga dapat dicontoh oleh rekan2 polisi yang lainnya, itulah harapan kita Rakyat Indonesia," ungkap salah satu penonton dengan nama Anthony Silverlim.
Ada pula yang berkomentar dari Ranto Harefa, "Alangkah indahnya Indonesiaku seandainya seperti yang di video tadi. Namun, pada kenyataannya bertolak belakang yang terjadi di lapangan. Polantas acap kali membuat kita jengkel dengan perlakuan penyelesaian tilang di tempat alias Sogokan!"
Video tersebut telah diunggah sejak 17 Mei 2014 dengan diperankan oleh Brigadir Teuku Roy Muhammad Iskandar sebagai polisi penilang. Video ini baru beberapa hari terakhir mendapat atensi dari pengguna internet di Tanah Air, setelah sejumlah media memberitakannya.
Sumber berita Kompas.com
0 komentar:
Post a Comment