Berbeda dengan jus buah yang diproses sendiri, jus buah dalam kemasan seringkali mengandung bahan tambahan seperti pewarna, pengawet, perasa, dan penjernih.
Mendengar bahwa jus bisa mengandung daging dan alkohol, seorang konsumen Hindu menanyakan hal ini kepada Heinz Australia, induk perusahaan jus Golden Circle.
"Bahan perasa, termasuk yang berbahan alkohol, digunakan dalam rangkaian jus dan minuman bermerek Golden Circle dan Original Juice Co. Sayangnya, tak ada rangkaian jus Golden Circle yang halal karena terbuat dari bahan penjernih nonhalal atau mengandung perasa berbahan alkohol," kata juru bicara Heinz.
Lebih jauh, sang juru bicara menjelaskan bahwa alkohol berfungsi agar bahan perasa tersebar lebih merata dalam minuman. Itupun dicampur perasa konsentrat agar jusnya stabil dan bersih.
"Alkohol menguap dari jus saat dipanaskan pada proses pasteurisasi. Kalaupun ada sisa alkohol setelahnya, jumlahnya sangat kecil dan di bawah level yang bisa dideteksi," ujarnya.
Selain itu, Heinz juga mengaku menggunakan gelatin berbahan daging sapi untuk menjernihkan jus apel. Namun, menurut sang juru bicara, proses penyaringan menghilangkan jejak gelatin. Perusahaan ini juga menglarifikasi bahwa gelatin atau alkohol yang digunakan hanya untuk proses produksi dan tidak terdapat pada produk akhiruah,
Bagi muslim, gelatin berbahan daging sapi relatif aman dikonsumsi. Namun tidak demikian dengan orang Hindu, karena bagi mereka sapi adalah hewan yang disakralkan.
"Ini adalah isu yang sangat serius bagi orang Hindu. Kami menuntut pemimpin Heinz Australia meminta maaf. Pasalnya, orang Hindu di Australia dan di bagian dunia lain marah atas penggunaan daging sapi dalam jus tanpa disebutkan di label," kata Rajan Zed, presiden Universal Society of Hinduism yang berbasis di Amerika Serikat.
Menurut Zed, seharusnya Heinz Australia bersikap transparan terhadap konsumennya. Selain merugikan orang Hindu, penggunaan gelatin daging sapi juga mengecewekan vegan yang sama sekali tak mengonsumsi produk hewani. Alkoholpun tak boleh dikonsumsi muslim, anak-anak, dan sebagian orang Hindu.
Namun, Heinz menyatakan bahwa produknya sudah memenuhi standar peraturan di Australia. Jadi, mereka menganggap tak perlu mengumumkan komponen perasa dalam daftar bahan bakunya.
Sumber berita DetikFood
No comments:
Post a Comment