Tidur Lebih Awal Dapat Mengurangi Depresi, Hasil Penelitian.
liputanislam.com |
Jika tak ditangani, depresi dan kecemasan yang dialami seseorang bisa makin parah bahkan dapat memicu keinginan bunuh diri. Selain mencari pengobatan dan berkonsultasi dengan psikiater, tidur lebih awal bisa dicoba untuk membantu meringankan depresi.
Studi terbaru dari Binghamton University menemukan bahwa tidur larut malam lebih memungkinkan seseorang untuk merenungkan hal-hal negatif. Akibatnya, rasa cemas bahkan stres yang berujung pada depresi bisa dirasakan.
Dalam studi ini, peneliti membagikan kuisinoer dan memberi semacam tugas komputer kepada 100 orang dewasa. Peneliti mengukur tingkat kekhawatiran peserta, intensitas merenung atau obesis peserta atas sesuatu, serta kebiasaan tidur sehari-hari.
"Orang yang tidur lebih malam memiliki pengalaman negatif yang lebih sering. Sebaliknya, mereka yang tidur lebih awal dan mendapat waktu istirahat 7-8 jam cenderung lebih rileks dan bisa berpikir positif," terang salah satu peneliti, Jacob Nota.
Dalam laporannya di jurnal Cognitive Therapy and Research dan dikutip pada Minggu (7/12/2014), Nota menekankan ketika orang mendapat tidur yang cukup, keesokan harinya mereka akan lebih segar dan lebih mungkin untuk menyongsong hari dengan pikiran yang lebih positif.
Selain itu, Nota menekankan bagi orang yang kerap tak bisa berhenti memikirkan masalahnya atau selalu merasa cemas dengan kehidupannya, terapi untuk tidur lebih awal bisa menjadi bantuan pengobatan yang sederhana dan murah meriah.
"Meningkatnya kualitas tidur bisa menurunkan gejala psikopatologi. Beragam cara untuk bisa tidur lebih cepat dan lelap bisa dipraktikkan untuk membantu orang-orang dengan gangguan kecemasan bahkan depresi," terang Nota.
Sumber berita DetikHealth
No comments:
Post a Comment