Nomura masih bisa hidup hingga usia 80 tahun. Namun para korban selamat lain tak demikian. Banyak cerita pilu yang masih mereka dapatkan, meski lolos dari maut saat pengeboman.
Para korban selamat itu disebut dengan julukan hibakusha, yang berarti 'orang yang terkena efek ledakan'. Jumlahnya cukup banyak. Rata-rata mereka terkena radiasi nuklir yang tak terhindarkan.
Hidup mereka cukup menderita. Sebab, tak sedikit yang mengalami cacat permanen dengan luka di tubuh yang tak bisa hilang. Sebagian korban lainnya terkena kanker. Ini tentu saja mempengaruhi kehidupan sosial mereka. Ada yang tak bisa lagi mendapat kerja, hingga urung menikah.
Salah satu korban selamat adalah warga Korea Selatan bernama Jongkeun Lee. Dia kala itu berada di Hiroshima dan masih berusia 17 tahun.
"Awalnya, semua berwarna kuning, lalu tiba-tiba berubah hitam, gelap," ucapnya seperti dikutip dari Global Post tahun lalu.
Dalam kondisi setengah telanjang, Lee berjalan di kegelapan tak lama setelah pengeboman berlangsung. Waktu itu, yang dia lihat hanya jasad-jasad orang terkena efek ledakan. Khusus Lee, dia menderita luka bakar di bagian wajah dan leher.
"Saya ingin bilang ke ibu: tolong bunuh saya saja," ujar Lee saking frustrasinya dengan luka-luka tersebut.
Kala itu, memang ada sekitar 80 ribu warga Korea Selatan tinggal di Hiroshima. Dikabarkan, 20 ribu di antaranya menjadi korban ledakan.
Sumber berita DetikNews
No comments:
Post a Comment